Seperti yang kita ketahui bahwa musibah,bencana,kecelakaan bisa terjadi dimana saja dan tidak mengenal waktu . Seperti pesawat terbang airasia yang baru saja mengalami hilang kontak pada tahun 2014 silam .
Hingga saat ini, sudah ada 30 jasad penumpang airasia QZ8501 yang ditemukan oleh tim pencari gabungan yang dipimpin Badan SAR Nasional atau Basarnas. Yang terbaru, pihak Basarnas mendeteksi ada 2 objek besar yang dipastikan sebagai bagian dari pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC tersebut. Tapi satu pertanyaan besar yang belum terjawab adalah mengapa pesawat yang mengangkut 162 orang tersebut bisa jatuh ke perairan Selat Karimata, antara Pulau Belitung-Sumatera dan Pulau Kalimantan?
Tak ada sinyal darurat (distress call) atau ELT (emergency locator transmitter) yang dipancarkan, tak ada puing ditemukan. Tiada petunjuk, hanya ada perairan luas untuk disisir, dan beragam tanda tanya besar.
Banyak analisis yang mencuat dari ahli penerbangan. Tapi satu yang pasti. Kebenaran soal jatuhnya pesawat rute Surabaya-Singapura itu baru bisa diungkap melalui black box atau kotak hitam yang terdiri dari cockpit voice recorders (CVR) atau percakapan di kokpit dan flight data recorder (FRD) atau rekaman data penerbangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar